Banyak perangkat pintar membuat Anda rentan terhadap risiko keamanan dan peretasan. Hindari lima jenis item yang terhubung ini agar tetap aman dan terlindungi. 1. Gadget IoT di luar merekSaat berbelanja perangkat IoT baru, Anda mungkin menemukan opsi di luar merek yang jauh di bawah harga pesaingnya yang terkenal. Apa yang mungkin tampak seperti masalah besar pada awalnya sebenarnya bisa menjadi risiko keamanan yang sangat besar. Perangkat murah dan tidak bermerek cenderung tidak memiliki pembaruan perangkat lunak atau firmware dan dukungan teknis, yang membuatnya jauh lebih rentan terhadap peretasan dalam jangka panjang. Lebih baik menghabiskan sedikit lebih banyak dan lebih aman. 2. Mainan pintar untuk anak-anakMemberi anak-anak Anda mainan pintar dapat membuat semua orang rentan terhadap serangan dunia maya. Banyak orang tua tidak berpikir untuk mengatur otentikasi atau tindakan keamanan lainnya pada sesuatu seperti boneka beruang, tetapi ketika boneka beruang itu bisa online, itu membutuhkan perlindungan privasi. 3. Perangkat pintar bekasBukan ide yang bagus untuk mengambil item pintar bekas di Craigslist atau Facebook Marketplace, karena item tersebut mungkin terinfeksi malware dari penggunaan sebelumnya. Atau, mereka mungkin tidak bekerja dengan baik. Anda tidak akan dapat mengetahui apakah pemilik gadget sebelumnya membuangnya karena masalah konektivitas, fungsionalitas, atau hal lainnya. Jadi sebaiknya beli yang baru (dan selalu baca ulasan sebelum Anda memilih perangkat pintar!). 4. Aerator anggur pintar (dan barang baru lainnya yang tidak perlu)Aerator anggur pintar menyertakan aplikasi pendamping yang memungkinkan Anda memilih tingkat oksigen yang diinginkan setiap kali Anda menuangkan segelas vino yang enak. Apakah Anda benar -benar membutuhkan ini dalam hidup Anda? Ini mungkin terdengar seperti lelucon, tetapi peretas dapat memperoleh akses ke perangkat yang tidak aman dan merekrut jutaan dari mereka untuk melakukan serangan DDoS (denial of service) skala besar . 5. Perangkat yang akan menjadi "batu bata" jika terjadi malfungsiIngat sepatu pintar yang disebutkan di atas? Nah, ketika Nike meluncurkan versi sepatu kets self-lacing mereka , mereka tidak melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk membuat aplikasi mereka kompatibel dengan Android. Hampir segera setelah menerimanya, pelanggan Android yang marah mengeluh bahwa pembaruan perangkat lunak yang dipaksakan membuat sepatu mereka tidak dapat disinkronkan dengan aplikasi atau diperketat dengan benar. Bahkan, sepatunya bahkan tidak bisa diatur secara manual, artinya orang tidak bisa mengikat sepatunya sama sekali. |