Analisis dan desain berbasis objek (OOAD) adalah salah satu pendekatan utama dalam pengembangan perangkat lunak yang digunakan oleh para insinyur perangkat lunak di seluruh dunia. Pendekatan ini memungkinkan pengembang untuk menghasilkan perangkat lunak yang tangguh, mudah dimengerti, dan mudah dirawat. Artikel ini akan menjelaskan konsep dasar analisis dan desain berbasis objek.

Apa itu Analisis dan Desain Berbasis Objek?

Analisis dan desain berbasis objek adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada penggunaan objek sebagai unit dasar dalam perancangan perangkat lunak. Objek dalam konteks ini adalah entitas yang merepresentasikan elemen dunia nyata dan memiliki atribut dan metode yang terkait dengannya. Metodologi ini bertujuan untuk mengorganisasi perangkat lunak ke dalam entitas-entitas ini, yang memungkinkan pengembang untuk memodelkan dunia nyata dengan lebih baik.

Langkah-langkah dalam Analisis dan Desain Berbasis Objek

  1. Pemahaman Kebutuhan: Langkah pertama adalah memahami kebutuhan pengguna dan pemangku kepentingan perangkat lunak. Ini melibatkan identifikasi fitur yang diperlukan, batasan sistem, dan tujuan umum perangkat lunak.

  2. Pemodelan Konsep: Selanjutnya, pengembang menciptakan model konsep yang mengidentifikasi entitas-entitas utama dalam sistem dan hubungan di antara mereka. Diagram kelas adalah alat yang umum digunakan dalam tahap ini.

  3. Pemodelan Perilaku: Setelah pemodelan konsep selesai, pengembang mengidentifikasi metode dan fungsi yang akan digunakan oleh objek-objek ini. Ini menciptakan model perilaku sistem.

  4. Pemetaan Objek ke Kode: Langkah terakhir adalah mengimplementasikan model ke dalam kode nyata. Pemrograman berorientasi objek (OOP) digunakan di sini, dengan objek yang mengambil peran sentral dalam struktur kode.

Manfaat Analisis dan Desain Berbasis Objek

  • Keterbacaan Kode: OOAD menghasilkan kode yang lebih mudah dimengerti karena strukturnya mencerminkan model dunia nyata.

  • Perawatan yang Mudah: Kode berbasis objek cenderung lebih mudah dirawat karena setiap objek bertanggung jawab atas fungsi dan perilakunya sendiri.

  • Reusabilitas: Objek-objek yang telah dibuat dalam proyek dapat digunakan kembali dalam proyek lain, meningkatkan efisiensi pengembangan.

  • Skalabilitas: Pendekatan ini memungkinkan untuk penambahan dan perubahan fitur yang lebih mudah tanpa mengganggu fungsi lain dalam sistem.

Kesimpulan

Analisis dan desain berbasis objek adalah landasan kuat dalam pengembangan perangkat lunak yang sukses. Ini memungkinkan pengembang untuk mengorganisasi sistem secara terstruktur, membuat perangkat lunak lebih mudah dimengerti, dan memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk mengikuti perubahan kebutuhan. Penerapan yang tepat dari OOAD dapat membantu memastikan kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved