Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, perangkat lunak database atau biasa disebut dengan aplikasi database juga semakin berkembang, baik dalam hal penggunaan, ukuran, maupun kompleksitas. Hal ini secara langsung akan berdampak pada database server, sehingga konsekuensi dari semua itu adalah beban database server yang akan semakin bertambah. Dampak utama dari semua itu adalah kinerja database server yang akan menjadi lambat seiring banyaknya client yang ditangani. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan antisipasi dalam perancangan arsitektur sistem database yang lebih baik di masa mendatang.
Pemusatan kerja pada komputer server mengakibatkan server harus melakukan dua pekerjaan sekaligus. Pertama komputer server bertindak sebagai database server, yang jelas hal ini membutuhkan alokasi sumber daya (resource) yang tidak sedikit. Kedua, komputer server juga dituntut untuk melayani permintaan dari pihak client, dalam hal ini bisa berupa transaksi, query, dan manajemen data.
Meski dalam hal ini terdapat dua aplikasi yang terpisah, akan tetapi arsitektur tersebut dirasakan belum mampu bekerja secara maksimal. Selain itu, arsitektur two-tier memiliki tuntutan tinggi dalam hal koneksi database, di mana koneksi harus selalu dijaga untuk masing-masing client sehingga menghabiskan sumber daya server. Terutama ketika aplikasi yang dibuat sudah menangani tajamnya peningkatan permintaan dari aplikasi client yang semakin hari semakin bertambah banyak, sehingga bisa berakibat kurang optimalnya kinerja database server.

15 tahun sejak diperkenalkan client/ server telah menjadi pilihan dalam arsitektur aplikasi. Client/ server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Sebagai dampaknya client/ server telah mengubah cara/ pola pikir kita dalam men-desain dan membangun aplikasi. Dan ini sangat membantu end-user dalam peng-harapan tentang “the look and feel” dari multiuser software. Dalam perkembangannya, client/ server dikembangkan oleh dominasi perusahaanperusahaan software besar yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama dimunculkannya konsep client/ server. Saat ini perusahaanperusahaan ini telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar.
Saat ini telah terjadi perubahan besar dari konsep client/ server itu sendiri. Awalnya pengertian client/ server yaitu sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Dengan adanya internet dan jaringan maka konsep 2-tier ini mulai bergeser dan berkembang menjadi 3-tier.
 
Apa yang dimaksud dengan Tier?
Awal 1980-an, vendor-vendor minicomputer memperkenalkan pola 3-tier (sebagai arsitektur 3-tier) untuk menjelaskan pembagian secara fisik dari sebuah aplikasi yang melalui terminal (tier ke-1), minicomputer (tier ke-2), dan mainframe (tier ke-3). Ini memberikan kesempatan pada vendor-vendor ini untuk menjual komputer level menengah (mid-range) mereka sebagai front-end untuk mainframe.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved