Jenis Panel Surya

Monocrystalline Silicon




Monocrystalline silicon merupakan panel surya yang memiliki banyak keunggulan seperti terbuat silikon yang diiris tipis menggunakan bantuan mesin potong. Hasil irisan yang tipis tersebut membuat karakteristik monocrystalline silicon lebih menonjol.

Selain itu, penampang monocrystalline silicon bisa menyerap cahaya matahari lebih optimal jika dibandingkan dengan jenis sel surya yang lainnya.

Meski memiliki banyak keunggulan, monocrystalline silicon juga memiliki kekurangan. Agar bisa berfungsi secara efisien, cahaya harus memiliki kadar terang dan tinggi.

Jika cuaca sedang mendung dan berawan, monocrystalline silicon tidak bisa menyerap energi matahari secara maksimal dan efisiensi panel berpotensi menurun.

 

Polycrystalline Silicon



Polycrystalline silicon merupakan jenis panel surya yang umum digunakan di banyak jenis bangunan. Kebanyakan panel surya yang ditemukan di Indonesia menggunakan jenis yang satu ini.

Teknologi panel surya tersebut terbuat dari batang silikon yang bisa dicairkan. Polycrystalline silicon juga memiliki kelebihan dari segi susunan yang lebih rapat dan rapi.

Karakteristik polycrystalline silicon adalah mempunyai tampilan yang cukup unik. Jika dilihat lebih detail, panel surya akan terlihat lebih unik karena terkesan seperti ada retakan-retakan pada bagian dalam sel surya.

Sama seperti panel surya yang lain, polycrystalline silicon juga memiliki kelemahan atau kekurangan. Polycrystalline silicon tidak cocok dengan wilayah atau area yang memiliki curah hujan tinggi.

Nah, pada saat seperti itu efisiensi dari panel polycrystalline silicon akan menurun atau tidak berfungsi sama sekali.

 

Thin Film Solar Cell



Jenis panel surya selanjutnya adalah thin film solar cell. Dibandingkan dengan kedua jenis panel surya sebelumnya, thin film solar cell jarang dipakai untuk bangunan di skala rumahan dan hanya digunakan untuk kebutuhan komersial saja.

Ya, sesuai dengan namanya jenis panel surya yang satu ini memiliki ukuran yang sangat tipis dan memiliki bobot yang lebih ringan. Selain itu, sifatnya juga sangat fleksibel.

ah, thin film solar cell bisa bekerja sangat baik pada cahaya fluorescent atau cahaya lampu pijar yang banyak dijadikan sebagai alat penerangan baik di rumah maupun di kantor.

Kekurangannya yaitu efisiensi yang dimiliki panel surya jenis ini memang cukup rendah. Anda hanya bisa mendapatkan penangkapan cahaya matahari sebesar 8,5% untuk penampang yang luasnya sama dengan monocrystalline.

 

Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic



Yang terakhir ada compound thin film triple junction photovoltaic. Sesuai dengan namanya, jenis panel surya yang satu ini hanya memiliki tiga lapisan.

Anda tidak bisa menggunakan compound thin film triple junction photovoltaic untuk kebutuhan sehari-hari. Hal itu dikarenakan jenis panel surya yang satu ini hanya bisa digunakan di luar angkasa.

Kemampuan dan efisiensi compound thin film triple junction photovoltaic yang dimiliki sangat tinggi. Pasalnya, panel surya ini mampu menghasilkan daya listrik sebesar 45% lebih besar dibandingkan dengan jenis panel lainnya.

Sayangnya, panel surya compound thin film triple junction photovoltaic lebih berat dan rapuh dibandingkan yang lain.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved