State diagram adalah salah satu jenis diagram perilaku dalam UML (Unified Modeling Language) yang digunakan untuk menggambarkan berbagai keadaan (state) yang dapat dialami oleh objek dalam sistem perangkat lunak. Diagram ini membantu pemodel dalam memahami cara sistem berubah dari satu keadaan ke keadaan lain dan bagaimana interaksi dengan objek memengaruhi perubahan ini. Artikel ini akan menjelaskan konsep dasar dan notasi yang digunakan dalam state diagram UML.

Apa Itu State Diagram?

State diagram adalah alat visual yang berguna dalam merancang dan memahami perilaku sistem perangkat lunak yang tergantung pada berbagai keadaan. Diagram ini membantu dalam:

  1. Pemahaman Status: Menggambarkan semua keadaan yang mungkin terjadi oleh objek atau sistem dalam siklus hidupnya.

  2. Transisi: Menggambarkan perpindahan objek atau sistem dari satu keadaan ke keadaan lainnya dalam respons terhadap peristiwa tertentu.

  3. Aksi: Menyatakan tindakan atau aktivitas yang terkait dengan setiap keadaan.

Unsur-Unsur Utama dalam State Diagram

  1. State (Keadaan): State adalah kondisi atau situasi tertentu yang dapat dialami oleh objek atau sistem. Setiap state dalam state diagram diwakili oleh bentuk dengan label yang menjelaskan keadaan tersebut.

  2. Transisi: Transisi adalah perubahan dari satu state ke state lain dalam respons terhadap peristiwa tertentu. Transisi digambarkan sebagai panah dengan label yang menunjukkan peristiwa yang memicu transisi.

  3. Peristiwa (Event): Peristiwa adalah tindakan atau kondisi yang memicu transisi dari satu state ke state lain. Misalnya, peristiwa "Pembayaran Berhasil" dapat memicu transisi dari state "Pemesanan" ke "Selesai."

Notasi dalam State Diagram

  • State (Keadaan): State digambarkan sebagai bentuk dengan sudut melengkung, seperti oval atau persegi panjang, dengan label di dalamnya. Label ini menggambarkan nama keadaan.

  • Transisi: Transisi diwakili oleh panah yang menghubungkan dua state. Panah ini memiliki label yang menjelaskan peristiwa yang memicu transisi. Transisi dapat mengarahkan objek atau sistem dari state awal ke state akhir.

  • Peristiwa (Event): Peristiwa adalah label pada panah transisi yang menjelaskan apa yang memicu transisi. Contohnya termasuk "Pembayaran Berhasil" atau "Waktu Habis."

Contoh Penggunaan State Diagram

Misalnya, kita ingin memodelkan siklus hidup pesanan dalam sistem e-commerce. State diagram dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan yang mungkin dialami pesanan, seperti "Dalam Proses," "Dikirim," dan "Selesai."

Dalam diagram ini:

  • Pesanan dimulai dalam keadaan "Dipesan" (Ordered).
  • Peristiwa "Pembayaran Berhasil" memicu transisi ke keadaan "Dalam Proses" (Processing).
  • Setelah pesanan dikirim, terdapat transisi ke keadaan "Dikirim" (Shipped).
  • Akhirnya, ketika pesanan diterima oleh pelanggan, pesanan berada dalam keadaan "Selesai" (Completed).

Kesimpulan

State diagram adalah alat yang efektif untuk memvisualisasikan keadaan yang mungkin dialami oleh objek atau sistem dalam siklus hidupnya. Dalam UML, notasi state diagram membantu dalam pemodelan perilaku yang bergantung pada keadaan dan memahami perpindahan antar keadaan dalam sistem perangkat lunak. Dengan memahami konsep dasar dan notasi dalam state diagram, Anda dapat lebih baik merancang sistem yang menggambarkan perilaku yang kompleks dengan jelas dan efektif.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved