Desain arsitektur perangkat lunak adalah langkah awal yang penting dalam pengembangan perangkat lunak. Ini adalah fondasi dari seluruh sistem dan mempengaruhi berbagai aspek seperti kinerja, skalabilitas, dan pemeliharaan. Artikel ini akan membahas berbagai jenis desain arsitektur perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

1. Arsitektur Berorientasi Objek (OOA): Desain arsitektur berorientasi objek (OOA) adalah pendekatan yang berfokus pada pemodelan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berinteraksi satu sama lain. Ini mempromosikan konsep penggunaan objek-objek yang dapat digunakan kembali, sehingga memudahkan pemeliharaan dan pengembangan.

2. Arsitektur Berorientasi Layanan (SOA): Arsitektur berorientasi layanan (SOA) adalah kerangka kerja yang membagi perangkat lunak menjadi berbagai layanan yang dapat digunakan oleh aplikasi lain melalui antarmuka. Ini memungkinkan integrasi yang lebih baik antara sistem yang berbeda.

3. Arsitektur Berorientasi Pesan: Arsitektur berorientasi pesan adalah pendekatan yang menggunakan pesan sebagai sarana komunikasi antara komponen-komponen perangkat lunak. Ini sering digunakan dalam sistem distribusi dan real-time.

4. Arsitektur Berbasis Mikrojasa (Microservices): Arsitektur berbasis mikrojasa adalah pendekatan di mana perangkat lunak dibangun sebagai kumpulan mikrojasa independen yang dapat beroperasi sendiri. Ini mendukung skalabilitas dan pemeliharaan yang lebih baik.

5. Arsitektur Berorientasi Atribut (AOA): Arsitektur berorientasi atribut (AOA) adalah pendekatan yang memprioritaskan atribut-atribut tertentu seperti keamanan, kinerja, dan ketersediaan dalam desain perangkat lunak.

6. Arsitektur Berorientasi Domain (DOA): Arsitektur berorientasi domain (DOA) adalah pendekatan yang membagi perangkat lunak menjadi domain-domain yang berbeda, dengan setiap domain bertanggung jawab atas fungsionalitas tertentu.

7. Arsitektur Tumpukan (Layered Architecture): Arsitektur tumpukan adalah pendekatan di mana perangkat lunak dibagi menjadi beberapa lapisan, dengan setiap lapisan memiliki tanggung jawab tertentu. Contohnya adalah arsitektur tumpukan tiga lapisan: antarmuka pengguna, logika bisnis, dan basis data.

8. Arsitektur Berbasis Layanan Web (Web Services): Arsitektur berbasis layanan web melibatkan penggunaan layanan web untuk berkomunikasi antara berbagai komponen perangkat lunak, sering kali melalui protokol HTTP.

9. Arsitektur Berorientasi Berdasarkan Peristiwa (Event-Driven): Arsitektur berorientasi berdasarkan peristiwa adalah pendekatan di mana perangkat lunak merespons peristiwa atau sinyal tertentu dengan tindakan yang sesuai.

10. Arsitektur Berorientasi Objek Terdistribusi (Distributed Object-Oriented Architecture): Ini adalah perluasan dari OOA yang mencakup objek-objek yang tersebar di berbagai lokasi fisik.

Pemilihan jenis desain arsitektur perangkat lunak harus didasarkan pada kebutuhan proyek, tingkat kompleksitas, dan tujuan yang ingin dicapai. Desain arsitektur yang baik membantu memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi dengan baik, mudah dikelola, dan dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan di masa depan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved